close

Cinta-cintaan ala Kids Zaman Now


Kumpulan Kata kata Romantis, Indah, Cinta Dan Move On

Cinta-cintaan ala Kids "Zaman Now"
Cinta merupakan anugrah dari sang maha kuasa, sebetulnya sulit bagi kita untuk mendefinisikan arti cinta secara utuh mengingat sifatnya yang subjektif. Berbicara tentang cinta berarti kita berbicara mengenai hakikat manusia sebagai makhluk yang mencintai dan dicintai, terlepas apakah cinta itu hadir dari dan untuk tuhan, orang tua, kekasih, atau bahkan uang sekalipun. Poin pentingya adalah bahwa cinta merupakan kebutuhan pokok yang harus ada pada jatidiri manusia.
Kenapa cinta merupakan kebutuhan yang harus ada pada manusia ? karena tanpa cinta, bagai taman tak berbunga, begitulah kata bang Roma. Rasa Cintalah yang membedakan mana manusia, mana hewan, dan mana robot. Manusia punya akal dan Rasa cinta, hewan punya rasa cinta saja, robot hanya punya akal, itupun buatan.
Jelaslah tinggi derajat manusia dibanding yang lainnya. Penulis tidak ingin membahas jauh mengenai filosofi cinta. Tapi penulis mengajak para pembaca sekalian untuk melihat kondisi dan situasi percintaan dalam konteks hubungan ketertarikan lawan jenis (seksual) di bumi pertiwi ini, khususnya fenomena cinta - cintaan generasi muda kita yang mungkin membuat para pembaca gemas, gelisah, tertawa, dan terheran - heran dibuatnya.
Anak muda atau kini sering disebut kids zaman now nampaknya sangat begitu lekat dan lengket dengan dunia percintaan. Cinta memang tak kenal usia, cinta kalau kita anggap virus, sudah menjangkit anak - anak muda kita dari remaja bahkan sampai bocah ingusan setara SD.
Dewasa ini nampaknya ada anomali yang dirasakan dalam dunia percintaan di negeri ini, ya, dunia percintaan makin aneh - aneh saja. Pasalnya dengan dukungan teknologi yang canggih semakin meramaikan khasanah percintaan di negeri ini.
Kita lihat fenomena kids zaman now, siapa sih dari mereka sekarang yang tidak punya akun sosial media ? apalagi yang daerahnya sudah terdapat sinyal internet, penulis yakin mereka pasti punya sekurang - kurangnya satu akun sosial media. Tengoklah akun mereka, kita pasti sering menemukan akun mereka di media sosial yang isinya kebanyakan tentang cinta, entah itu yang curhat sedang suka seseorang, kata - katanya romantis, wajahmu indah bagaikan rembulan, bodimu indah bak gitar Spanyol, begitu katanya.
Ada juga yang selalu posting foto dengan caption kata - kata mutiara, ada yang update status alay dengan bahasa aneh pula, cemungut ea, cyanx kamoeh, dan lainnya. Sering juga yang live di media sosial dengan wajah dan tingkah imutnya hingga membuat yang melihat tertarik, terperana dan berharap menjadi followersnya.  
Ada juga yang marah - marah baru diputuskan pacarnya, galau karena gebetannya ditikung, pokoknya semua tentang cinta. Masih mending jika yang begitu remaja yang sudah baligh, lah ini anak bawang skala SD juga banyak. Nah bahaya jika rasa cinta yang sudah kelewat batas dan kebablasan, pantas saja banyak juga kasus phonesex sosial media anak dibawah umur. Waduh!
Malahan bagi urusan cinta anak muda kita tak main - main rupanya soal ini, mereka rela berkorban dalam menunjukan rasa cintanya, saat ini agaknya sudah jarang terdengar istilah "cinta ditolak, dukun bertindak", tapi banyaknya kini justru istilah "cinta ditolak, pisau bertindak". Ya,  Sering kita lihat gara - gara urusan cinta anak muda kita sampai tega menghilangkan nyawa.
Gaya dalam berpacaran kids zaman now jika digambarkan dalam permainan sepak bola sudah kepalang offside, padahal hakim garis udah angkat bendera, bola tetep aja ditendang, udah ngga sabar untuk ngegolin, ya akhirnya kan pelanggaran dan dihadiahi kartu kuning, nah biasanya kalau sudah kartu kuning barulah mereka mulai bisa mengontrol diri dan tobat.
Begitulah kira - kira jika digambarkan, pembaca dapat kiranya memahami maksudnya. Sekarang norma - norma yang ada di masyarakat dalam menjaga hubungan cinta yang halal dan wajar sudah mereka dobrak, bagi mereka proses ta'aruf hanya buang - buang waktu saja.
Bagaimana anak muda kita dapat memahami cinta yang benar jika setiap hari baik di televisi, sosial media dan internet banyak sekali konten - konten percintaan yang salah dan tidak cocok dengan kultur masyarakat kita serta memang belum layak untuk mereka konsumsi. Otak mereka didoktrin untuk memahami cinta yang salah, mucullah istilah cinta monyet, cinta gorila, cinta simpanse, backstreet, bahkan undergroundsekalipun.
Ah sudahlah, yang penting bagi kita sekarang adalah segera bersiap dalam merevitalisasi moral generasi muda kita, khususnya dalam urusan cinta. Pendidikan moral terutama Sex education baik dalam perspektif agama maupun ilmiah mutlak diperlukan agar  mereka tidak terperangkap dalam cinta yang salah. 
Hal tersebut juga dapat memahamkan mereka bahwa cinta bukan sekedar melepaskan hawa nafsu yang memberi kebahagiaan sesaat. Dengan demikian mereka juga akan tahu dan paham bahwa cinta sesungguhnya merupakan suatu keniscayaan yang mengantarkan seseorang menuju kebaikan dan kebahagiaan abadi.

Kumpulan Kata kata Romantis, Indah, Cinta Dan Move On

Cinta-cintaan ala Kids "Zaman Now"
Cinta merupakan anugrah dari sang maha kuasa, sebetulnya sulit bagi kita untuk mendefinisikan arti cinta secara utuh mengingat sifatnya yang subjektif. Berbicara tentang cinta berarti kita berbicara mengenai hakikat manusia sebagai makhluk yang mencintai dan dicintai, terlepas apakah cinta itu hadir dari dan untuk tuhan, orang tua, kekasih, atau bahkan uang sekalipun. Poin pentingya adalah bahwa cinta merupakan kebutuhan pokok yang harus ada pada jatidiri manusia.
Kenapa cinta merupakan kebutuhan yang harus ada pada manusia ? karena tanpa cinta, bagai taman tak berbunga, begitulah kata bang Roma. Rasa Cintalah yang membedakan mana manusia, mana hewan, dan mana robot. Manusia punya akal dan Rasa cinta, hewan punya rasa cinta saja, robot hanya punya akal, itupun buatan.
Jelaslah tinggi derajat manusia dibanding yang lainnya. Penulis tidak ingin membahas jauh mengenai filosofi cinta. Tapi penulis mengajak para pembaca sekalian untuk melihat kondisi dan situasi percintaan dalam konteks hubungan ketertarikan lawan jenis (seksual) di bumi pertiwi ini, khususnya fenomena cinta - cintaan generasi muda kita yang mungkin membuat para pembaca gemas, gelisah, tertawa, dan terheran - heran dibuatnya.
Anak muda atau kini sering disebut kids zaman now nampaknya sangat begitu lekat dan lengket dengan dunia percintaan. Cinta memang tak kenal usia, cinta kalau kita anggap virus, sudah menjangkit anak - anak muda kita dari remaja bahkan sampai bocah ingusan setara SD.
Dewasa ini nampaknya ada anomali yang dirasakan dalam dunia percintaan di negeri ini, ya, dunia percintaan makin aneh - aneh saja. Pasalnya dengan dukungan teknologi yang canggih semakin meramaikan khasanah percintaan di negeri ini.
Kita lihat fenomena kids zaman now, siapa sih dari mereka sekarang yang tidak punya akun sosial media ? apalagi yang daerahnya sudah terdapat sinyal internet, penulis yakin mereka pasti punya sekurang - kurangnya satu akun sosial media. Tengoklah akun mereka, kita pasti sering menemukan akun mereka di media sosial yang isinya kebanyakan tentang cinta, entah itu yang curhat sedang suka seseorang, kata - katanya romantis, wajahmu indah bagaikan rembulan, bodimu indah bak gitar Spanyol, begitu katanya.
Ada juga yang selalu posting foto dengan caption kata - kata mutiara, ada yang update status alay dengan bahasa aneh pula, cemungut ea, cyanx kamoeh, dan lainnya. Sering juga yang live di media sosial dengan wajah dan tingkah imutnya hingga membuat yang melihat tertarik, terperana dan berharap menjadi followersnya.  
Ada juga yang marah - marah baru diputuskan pacarnya, galau karena gebetannya ditikung, pokoknya semua tentang cinta. Masih mending jika yang begitu remaja yang sudah baligh, lah ini anak bawang skala SD juga banyak. Nah bahaya jika rasa cinta yang sudah kelewat batas dan kebablasan, pantas saja banyak juga kasus phonesex sosial media anak dibawah umur. Waduh!
Malahan bagi urusan cinta anak muda kita tak main - main rupanya soal ini, mereka rela berkorban dalam menunjukan rasa cintanya, saat ini agaknya sudah jarang terdengar istilah "cinta ditolak, dukun bertindak", tapi banyaknya kini justru istilah "cinta ditolak, pisau bertindak". Ya,  Sering kita lihat gara - gara urusan cinta anak muda kita sampai tega menghilangkan nyawa.
Gaya dalam berpacaran kids zaman now jika digambarkan dalam permainan sepak bola sudah kepalang offside, padahal hakim garis udah angkat bendera, bola tetep aja ditendang, udah ngga sabar untuk ngegolin, ya akhirnya kan pelanggaran dan dihadiahi kartu kuning, nah biasanya kalau sudah kartu kuning barulah mereka mulai bisa mengontrol diri dan tobat.
Begitulah kira - kira jika digambarkan, pembaca dapat kiranya memahami maksudnya. Sekarang norma - norma yang ada di masyarakat dalam menjaga hubungan cinta yang halal dan wajar sudah mereka dobrak, bagi mereka proses ta'aruf hanya buang - buang waktu saja.
Bagaimana anak muda kita dapat memahami cinta yang benar jika setiap hari baik di televisi, sosial media dan internet banyak sekali konten - konten percintaan yang salah dan tidak cocok dengan kultur masyarakat kita serta memang belum layak untuk mereka konsumsi. Otak mereka didoktrin untuk memahami cinta yang salah, mucullah istilah cinta monyet, cinta gorila, cinta simpanse, backstreet, bahkan undergroundsekalipun.
Ah sudahlah, yang penting bagi kita sekarang adalah segera bersiap dalam merevitalisasi moral generasi muda kita, khususnya dalam urusan cinta. Pendidikan moral terutama Sex education baik dalam perspektif agama maupun ilmiah mutlak diperlukan agar  mereka tidak terperangkap dalam cinta yang salah. 
Hal tersebut juga dapat memahamkan mereka bahwa cinta bukan sekedar melepaskan hawa nafsu yang memberi kebahagiaan sesaat. Dengan demikian mereka juga akan tahu dan paham bahwa cinta sesungguhnya merupakan suatu keniscayaan yang mengantarkan seseorang menuju kebaikan dan kebahagiaan abadi.

0 Response to "Cinta-cintaan ala Kids Zaman Now"

Post a Comment